Mantan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hulu (Inhu), dituding sebagai dalang hujatan terhadap Bupati Yopi Arianto yang saat ini merebak di tengah masyarakat dan santer diberitakan beberapa media online.
Penegasan mantan pejabat Inhu yang mendalangi hujatan melalui media online terkait kehidupan pribadi Bupati Inhu ini, disampaikan Bupati Inhu Yopi Arianto kepada wartawan, Jumat (17/1/14). Ia mengatakan, hujatan terhadap dirinya bukan hanya datang dari lawan politiknya, melainkan dari para mantan pejabat Inhu yang saat ini sudah tidak menjabat lagi.
"Sakit hati akibat tidak mendapatkan jabatan, ya jadi provokator seperti itu," tegasnya.
Diungkapkannya, dirinya sudah mengantongi nama-nama mantan pejabat yang selama ini ikut nimbrung menghujatnya.
“Sedikitpun saya tidak merasa gentar dihujat mantan pejabat itu, dengan maksud menjelek-jelekkan apa saja yang dianggapnya pernah dilakukan, meski apa yang diberitakan belum tentu keabsahannya. Hingga saat ini saya belum terpikir untuk menuntutnya atas perlakuan pencemaran nama baik,” ungkapnya.
Mantan pejabat Inhu yang sudah diketahui identitasnya ini juga mengirimkan berita hujatan tersebut melalui SMS kepada sejumlah masyarakat.
"Saya merasa prihatin atas kelakuan yang diperbuatnya itu, mengingat si penghujat ini sudah mempunyai anak istri. Biarlah dia terus menghujat hingga Tuhan memperingatinya," tandasnya.
Ditambahkannya, masyarakat Inhu sudah cerdas dan sudah pintar untuk memilah mana yang salah dan mana yang benar. Buktinya dengan pemberitaan di media online itu, banyak sekali masyarakat yang menghubungi dirinya untuk bersabar dan tidak terpancing dengan isu yang menyesatkan tersebut.
“Jangankan saya hanya sebagai Bupati Inhu, Gubernur dan Presiden pun dihujat. Biasalah itu, kalau tak mau dihujat ya jangan jadi pejabat,” ujarnya sebagaimana dilansir Riauterkini.com.
Paling penting saat ini sebagai Bupati yang diberikan amanah oleh masyarakat Inhu, wajib melaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab, bukan malah sebaliknya. Yang terpenting lagi selama kepemimpinan dirinya, Inhu nampak berubah dengan hasil pembangunan yang langsung dapat dirasakan masyarakat.
Penegasan mantan pejabat Inhu yang mendalangi hujatan melalui media online terkait kehidupan pribadi Bupati Inhu ini, disampaikan Bupati Inhu Yopi Arianto kepada wartawan, Jumat (17/1/14). Ia mengatakan, hujatan terhadap dirinya bukan hanya datang dari lawan politiknya, melainkan dari para mantan pejabat Inhu yang saat ini sudah tidak menjabat lagi.
"Sakit hati akibat tidak mendapatkan jabatan, ya jadi provokator seperti itu," tegasnya.
Diungkapkannya, dirinya sudah mengantongi nama-nama mantan pejabat yang selama ini ikut nimbrung menghujatnya.
“Sedikitpun saya tidak merasa gentar dihujat mantan pejabat itu, dengan maksud menjelek-jelekkan apa saja yang dianggapnya pernah dilakukan, meski apa yang diberitakan belum tentu keabsahannya. Hingga saat ini saya belum terpikir untuk menuntutnya atas perlakuan pencemaran nama baik,” ungkapnya.
Mantan pejabat Inhu yang sudah diketahui identitasnya ini juga mengirimkan berita hujatan tersebut melalui SMS kepada sejumlah masyarakat.
"Saya merasa prihatin atas kelakuan yang diperbuatnya itu, mengingat si penghujat ini sudah mempunyai anak istri. Biarlah dia terus menghujat hingga Tuhan memperingatinya," tandasnya.
Ditambahkannya, masyarakat Inhu sudah cerdas dan sudah pintar untuk memilah mana yang salah dan mana yang benar. Buktinya dengan pemberitaan di media online itu, banyak sekali masyarakat yang menghubungi dirinya untuk bersabar dan tidak terpancing dengan isu yang menyesatkan tersebut.
“Jangankan saya hanya sebagai Bupati Inhu, Gubernur dan Presiden pun dihujat. Biasalah itu, kalau tak mau dihujat ya jangan jadi pejabat,” ujarnya sebagaimana dilansir Riauterkini.com.
Paling penting saat ini sebagai Bupati yang diberikan amanah oleh masyarakat Inhu, wajib melaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab, bukan malah sebaliknya. Yang terpenting lagi selama kepemimpinan dirinya, Inhu nampak berubah dengan hasil pembangunan yang langsung dapat dirasakan masyarakat.
Post a Comment
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim (baca Disclaimer). Pembaca juga dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.