Pengurus Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Pekan Heran, Kecamatan Rengat Barat berharap pemerintah membangun fasilitas pendukung untuk kegiatan Posyandu. Sebab saat ini, kegiatan Posyandu terpaksa dilakukan di teras rumah milik kepala desa.
“Beberapa waktu lalu kegiatan Posyandu sempat dipindahkan ke kantor desa, karena debu jalanan sampai ke teras rumah. Tetapi kalaupun dilaksanakan terus dikantor kepala desa dikhawatirkan mengganggu aktivitas kantor tersebut,” ujar Ketua Penggerak Posyandu Desa Pekan Heran Asmawati, Selasa (14/1).
Menurutnya, kegiatan Posyandu di desanya sangat penting dilaksanakan untuk mengetahui pertumbuhan balita dan pemberian imunisasi. Bahkan untuk menjalankan kegiatan Posyandu perlu didukung fasilitas yang memadai disamping keseriusan pengurus Posyandu.
Memang sebutnya, beberapa waktu lalu kegiatan Posyandu sempat tidak berjalan akibat keterbatasan fasiltas penunjang. Namun lantaran semangat dan keinginan pengurus serta mendapat dukungan para ibu-ibu, akhirnya kegiatan Posyandu kembali berjalan. “Generasi yang cerdas tentunya diawali dengan balita yang sehat,” ungkapnya.
Untuk itu sebutnya, melalui kegiatan Posyandu kali ini pihaknya sengaja mengundang Wakil Ketua DPRD Inhu Arwan Citra Jaya. Hal itu dimaksudkan agar kondisi yang ada dapat diperjuangkannya. “Kami berharap melalui Wakil Ketua DPRD Inhu dapat mengalokasikan anggaran atau mengusulkan pembangunan Posyandu di daerah ini,” harapnya.
Arwan Citra Jaya dalam kesemapatan itu menyambut baik atas undangan pengurus Posyandu dan warga Desa Pekan Heran. “Salah satu tugas dewan adalah menyerap aspirasi masyarakat. Bahkan dengan cara mengundang seperti ini dinilai lebih tepat dan dapat melihat kondisi yang ada,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang diharapkan pengurus Posyandu bersama masyarakat akan diupayakan dengan meneruskan kepada instansi terkait. Sebab, selain ada keinginan memiliki bangunan Posyandu, pengurus bersama masyarakat bersedia menyiapkan lokasi bangunan. “Mudah-mudahan keinginan pengurus bersama masyarakat hendaknya dapat teralisasi,” harapnya.
“Beberapa waktu lalu kegiatan Posyandu sempat dipindahkan ke kantor desa, karena debu jalanan sampai ke teras rumah. Tetapi kalaupun dilaksanakan terus dikantor kepala desa dikhawatirkan mengganggu aktivitas kantor tersebut,” ujar Ketua Penggerak Posyandu Desa Pekan Heran Asmawati, Selasa (14/1).
Menurutnya, kegiatan Posyandu di desanya sangat penting dilaksanakan untuk mengetahui pertumbuhan balita dan pemberian imunisasi. Bahkan untuk menjalankan kegiatan Posyandu perlu didukung fasilitas yang memadai disamping keseriusan pengurus Posyandu.
Memang sebutnya, beberapa waktu lalu kegiatan Posyandu sempat tidak berjalan akibat keterbatasan fasiltas penunjang. Namun lantaran semangat dan keinginan pengurus serta mendapat dukungan para ibu-ibu, akhirnya kegiatan Posyandu kembali berjalan. “Generasi yang cerdas tentunya diawali dengan balita yang sehat,” ungkapnya.
Untuk itu sebutnya, melalui kegiatan Posyandu kali ini pihaknya sengaja mengundang Wakil Ketua DPRD Inhu Arwan Citra Jaya. Hal itu dimaksudkan agar kondisi yang ada dapat diperjuangkannya. “Kami berharap melalui Wakil Ketua DPRD Inhu dapat mengalokasikan anggaran atau mengusulkan pembangunan Posyandu di daerah ini,” harapnya.
Arwan Citra Jaya dalam kesemapatan itu menyambut baik atas undangan pengurus Posyandu dan warga Desa Pekan Heran. “Salah satu tugas dewan adalah menyerap aspirasi masyarakat. Bahkan dengan cara mengundang seperti ini dinilai lebih tepat dan dapat melihat kondisi yang ada,” ujarnya.
Menurutnya, apa yang diharapkan pengurus Posyandu bersama masyarakat akan diupayakan dengan meneruskan kepada instansi terkait. Sebab, selain ada keinginan memiliki bangunan Posyandu, pengurus bersama masyarakat bersedia menyiapkan lokasi bangunan. “Mudah-mudahan keinginan pengurus bersama masyarakat hendaknya dapat teralisasi,” harapnya.
source: inhusatu.com
Post a Comment
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim (baca Disclaimer). Pembaca juga dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.