Maksiat Merajalela, Masyarakat Inhu Surati Bupati

 


PERISTIWA - Merajalelanya lokasi maksiat di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) membuat gerah masyarakat sekitarnya. Seperti habis kesabaran, akhirnya masyarakat menyurati Bupati Inhu H Yopi Arianto SE, meminta menutup sejumlah tempat maksiat yang berkedok kafe dan warung remang-remang.

Surat tertanggal 12 Agustus 2014 tersebut meminta Bupati Inhu, H Yopi Arianto SE, segera menutup sejumlah tempat maksiat yang berkedok kafe Karaoke dan warung remang-remang dan sejumlah pemukiman penduduk yang disinyalir dijadikan tempat maksiat.

"Tidak sedikit pasangan suami istri yang sudah bercerai dan juga tidak sedikit anak-anak dibawah umur yang terlantar karena orang tuanya sudah menggila dengan wanita-wanita kafe tersebut," kata isi surat yang kini beredar luas foto copinya.

Salah satu pasangan suami istri (Pasutri) di Kabupaten Indragiri Hulu mengakui dan merasa khawatir dengan maraknya lokalisasi yang dihuni oleh Pekerja Seks Komersial (PSK), kuat dugaan ratusan Wanita Tuna Susila (WTS) yang datang secara membludak ke Inhu ini berasal dari lokalisasi Dolly Surabaya.

Selain itu masyarakat ini juga membeberkan bahwa saat ini sudah banyak anak-anak muda yang rusak moralnya, karena lokalisasi yang disesaki para PSK itu juga menjual minuman keras yang memabukkan serta sebagai ajang transaksi narkoba seperti pil ekstasi dan sabu.

Laporan masyarakat kepada Bupati Inhu ini juga dengan jelas menerangkan lokasi tempat praktek perzinaan di Inhu diantaranya Simpang Kasus Belilas, Simpang PT KAT, Blok A (Desa Titian Resak), Taman Belilas dalam Kecamatan Seberida. 

 
Terminal Gerbangsari depan kantor Dishub Inhu, kafe Tito di kawasan Bandara Japura, Lirik, lokasi sawitan PT Tunggal Perkasa SP-2 dan SP-3, dan SP-9, di kawasan Jalan Elak dekat PLTMG Kelurahan Tanah Merah Airmolek, Wisma Hasti Peranap, Pos Golkar Puncak Selasih dan sejumlah warung remang-remang di sepanjang jalan lintas timur.

Post a Comment

Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim (baca Disclaimer). Pembaca juga dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

Powered by Blogger.