Jalan menuju Desa Paya Rumbai, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu sepanjang 2 km kondisinya sudah hancur dan penuh lubang. Padahal jalan yang dibangun dengan menghabiskan anggaran senilai Rp 1,9 miliar tersebut baru digunakan sekitar satu tahun.
Bahkan menurut beberapa warga sekitar, tiga bulan setelah pengerjaannya, kondisi jalan sudah berlubang dan rusak. Namun pihak kontraktor hanya menimbun menggunakan batu base jalan tanpa diaspal ulang. Akibat kerusakan tersebut, sejumlah kendaraan rendah sulit melintas dan rawan terjadinya kecelakaan.
Salah seorang warga, Rahmat (34) mengungkapkan bahwa jalan yang masih masuk kawasan Desa Talang Jerinjing tersebut sudah dilakukan penimbunan atau pengerasan sejak tahun 2011. Sedangkan pekerjaan pengaspalan selesai akhir tahun 2012, namun kondisi jalan tidak bertahan lama. “Menurut saya, ketebalan aspalnya pun hanya sekitar 4 cm saja. Tetapi kami tidak mengetahui apakah ketebalan tersebut sesuai dengan standarnya atau tidak,” ucap Rahmat.
Dijelaskan Rahmat, jalan tersebut kalau diselesaikan seluruhnya sepanjang 2 km. Namun pada kenyataannya yang dilakukan pengaspalan hanya sekitar 1,2 km, terpatnya dari simpang sampai batas antara jalan aspal dengan jalan pengerasan.
Karena itu, Rahmat berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jalan menuju Desa Paya Rumbai tersebut. Jalan jika dibiarkan tanpa ada penanganan, kerusakan jalan dikhawatirkan akan semakin parah sehingga rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Inhu, Yandrianto dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa proyek jalan menuju Desa Paya Rumbai tersebut dilaksanakan pada tahun 2012 lalu. “Benar ada proyek jalan tersebut tahun 2012 lalu dengan aggaran Rp 1,9 miliar sepanjang 2 km. Proyek itu dikerjakan PT Indokom,” ungkap Yandrianto.
Terkait rusaknya badan jalan tersebut padahal baru satu tahun dikerjakan, Yandrianto yang saat itu bersama Plt Kadis PU Inhu Teguh Krisyanto mengaku belum mengetahuinya dan berjanji akan melakukan peninjauan ke lapangan.
“Kita akan cari tau dulu penyebab rusaknya jalan tersebut dengan meninjau langsung ke lapangan. Apakah karena aspal yang tidak memenuhi standar atau karena base jalan tersebut sudah lama dilakukan kemudian baru diaspal sehingga berpengaruh pada ketahanan jalan,” ucapnya.
Bahkan menurut beberapa warga sekitar, tiga bulan setelah pengerjaannya, kondisi jalan sudah berlubang dan rusak. Namun pihak kontraktor hanya menimbun menggunakan batu base jalan tanpa diaspal ulang. Akibat kerusakan tersebut, sejumlah kendaraan rendah sulit melintas dan rawan terjadinya kecelakaan.
Salah seorang warga, Rahmat (34) mengungkapkan bahwa jalan yang masih masuk kawasan Desa Talang Jerinjing tersebut sudah dilakukan penimbunan atau pengerasan sejak tahun 2011. Sedangkan pekerjaan pengaspalan selesai akhir tahun 2012, namun kondisi jalan tidak bertahan lama. “Menurut saya, ketebalan aspalnya pun hanya sekitar 4 cm saja. Tetapi kami tidak mengetahui apakah ketebalan tersebut sesuai dengan standarnya atau tidak,” ucap Rahmat.
Dijelaskan Rahmat, jalan tersebut kalau diselesaikan seluruhnya sepanjang 2 km. Namun pada kenyataannya yang dilakukan pengaspalan hanya sekitar 1,2 km, terpatnya dari simpang sampai batas antara jalan aspal dengan jalan pengerasan.
Karena itu, Rahmat berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jalan menuju Desa Paya Rumbai tersebut. Jalan jika dibiarkan tanpa ada penanganan, kerusakan jalan dikhawatirkan akan semakin parah sehingga rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Inhu, Yandrianto dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa proyek jalan menuju Desa Paya Rumbai tersebut dilaksanakan pada tahun 2012 lalu. “Benar ada proyek jalan tersebut tahun 2012 lalu dengan aggaran Rp 1,9 miliar sepanjang 2 km. Proyek itu dikerjakan PT Indokom,” ungkap Yandrianto.
Terkait rusaknya badan jalan tersebut padahal baru satu tahun dikerjakan, Yandrianto yang saat itu bersama Plt Kadis PU Inhu Teguh Krisyanto mengaku belum mengetahuinya dan berjanji akan melakukan peninjauan ke lapangan.
“Kita akan cari tau dulu penyebab rusaknya jalan tersebut dengan meninjau langsung ke lapangan. Apakah karena aspal yang tidak memenuhi standar atau karena base jalan tersebut sudah lama dilakukan kemudian baru diaspal sehingga berpengaruh pada ketahanan jalan,” ucapnya.
Post a Comment
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim (baca Disclaimer). Pembaca juga dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.