Kapolres Nabire, Papua, AKBP Tagor Hutapea membenarkan keterangan Ketua KPU Kabupaten Dogiyai, Papua, Didimus Dogomo yang menyebut adanya ajakan bupati setempat untuk memilih Prabowo-Hatta demi mendapat uang. Akibat dari ajakan tersebut, banyak masyarakat marah dan menarik suara yang sudah diberikan pada pasangan nomor 1.
"Suara Prabowo itu ada, lalu ditarik kembali semua suara itu. Untuk yang menyampaikan itu banyak orang ngomong, dari PPD sampai warga masyarakat. Kami sudah filmkan," kata Tagor lewat teleconference kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, Kamis (14/8).
Tagor mengatakan, warga dan penyelenggara pemilu setempat marah dan langsung menggelar rapat pleno di luar gedung. "Dipimpin oleh Ketua KPUD, ada Panwas, DPR, disaksikan saya dan Komandan Kodim, serta TNI-Polri yang ada di Dogiyai," kata Tagor.
Tagor menjelaskan, masing-masing per distrik menyampaikan hasil rekapitulasi lewat tingkat panitia pengawas distrik. "Mereka bacakan apa yang direkap dan sampaikan ke Ketua KPUD. Mereka sampaikan suara pada Pak Prabowo pada pencoblosan tanggal 9 kami tarik kembali," katanya.
Pemungutan suara di distrik itu pun akhirnya dihapuskan. Meski begitu, jumlah perolehan suara kedua pasangan calon hanya selisih sedikit.
"Jumlah surat suara sebenarnya pasangan nomor 1, 1.841, sisanya adalah pasangan nomor 2, 107.111. Itu hasil rekapitulasi di TPS-TPS," katanya.
"Suara Prabowo itu ada, lalu ditarik kembali semua suara itu. Untuk yang menyampaikan itu banyak orang ngomong, dari PPD sampai warga masyarakat. Kami sudah filmkan," kata Tagor lewat teleconference kepada Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi, Kamis (14/8).
Tagor mengatakan, warga dan penyelenggara pemilu setempat marah dan langsung menggelar rapat pleno di luar gedung. "Dipimpin oleh Ketua KPUD, ada Panwas, DPR, disaksikan saya dan Komandan Kodim, serta TNI-Polri yang ada di Dogiyai," kata Tagor.
Tagor menjelaskan, masing-masing per distrik menyampaikan hasil rekapitulasi lewat tingkat panitia pengawas distrik. "Mereka bacakan apa yang direkap dan sampaikan ke Ketua KPUD. Mereka sampaikan suara pada Pak Prabowo pada pencoblosan tanggal 9 kami tarik kembali," katanya.
Pemungutan suara di distrik itu pun akhirnya dihapuskan. Meski begitu, jumlah perolehan suara kedua pasangan calon hanya selisih sedikit.
"Jumlah surat suara sebenarnya pasangan nomor 1, 1.841, sisanya adalah pasangan nomor 2, 107.111. Itu hasil rekapitulasi di TPS-TPS," katanya.
Post a Comment
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim (baca Disclaimer). Pembaca juga dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.